Selasa, 08 Maret 2011

Kembali Menorehkan Kisah Sungai Progo Atas via Kandangan Temanggung (Tim Putri FAJY with River Guide Mendut Rafting)

Foto Latber FAJY 2009 @ S. PROGO, Kandangan
 Sungai Progo. Nama besar salah satu sungai di jawa itu selalu menggelitik para penikmat adrenalin arus deras, terutama bagi mereka yang berdomisili di sekitaran Magelang dan Jogjakarta. Ada cerita tawa, canda bahkan maut pun tak lepas dari cerita panjang Sungai Progo. Namun apakah sepanjang sungai progo menyimpan cerita maut ataupun tawa bagi para penikmat dan penggiat alam bebas?
Sungai yang membentang dari Kabupaten Temanggung hingga Bermuara di pantai selatan Yogyakarta memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Jika kita sering mendengar arung jeram di Sungai progo tentunya tidak semua aliaran sungai progo bisa digunakan untuk arung jeram. Mungkin beberapa lokasi start point pengarungan yang sring kita dengar adalah Progo Atas dengan start point di Taman Kyai Langgeng Magelang atau jembatan Plikon, Bandongan Magelang dengan Finsh Jembatan Salam Magelang. Atau Progo Bawah dengan Start di Jembatan Klangon Kali Bawang (perbatasan Kulon Progo - Magelang) dengan Finish Jembatan Ndekso. Di jalur itulah yang lazim digunakan untuk arung jeram karena karakteristiknya yang memenuhi persyaratan. Progo atas sendiri bisa kita klasifikasikan di Grade III sdangkan Progo Bawah bisa di Grade V. Semuanya layak untuk diarungi dan aman untuk pengarungan komersial, asal kita sudah mempersiapkan dengan matang dan mengantongi info keadaan sungai terkini (baca: Arung Jeram ..Tetap Aman, jika....).
Tahun 2009 beberapa operator arung jeram di Magelang, melakukan explorasi jalur pengarungan Sungai Progo dengan start point Kandangan, Temanggung. Jelas sekali ini merupakan rute sebelum start poin progo atas yg sering kita kenal. Prediksi kami karena letaknya di Kabupaten Temanggung dan bisa dikategorikan pengarungan didaerah hulu sungai maka yang terlintas di benak kami adalah penampang sungai yang sempit, gradient curam, kedalaman sungai yang dangkal. Benar dugaan kami setelah sampai di lokasi sperti itulah kondisi morfologi sungainya. Setelah itu barulah beberapa operator sudah melakukan pengarungan komersial dan beberapa penggiat arung jeram dengan basic Mahasiswa Pecinta Alam sering melakukan pengarungan S.Progo Atas Via Kandangan.
Selasa, 8 Maret 2011 kami dari Mendut Rafting dan Tim Putri FAJY (Forumnya Arung Jeram Yogyakarta) binaan Mendut Rafting sekedar refreshing dan menemani tim putri mencoba mngayuhkan dayung kami di Sungai Progo via Kandangan Temanggung. Selain sekedar untuk refreshing pengarungan ini skaligus latihan rutin bagi Tim Putri FAJY untuk menghadapi kejuaraan arung jeram di Ciberang, Banten akhir Maret 2011.Kami berangkat dari basecamp kami di Desa Mendut, Mungkid, Magelang 08.30. Pengarungan dengan 2 prahu ini memang sebagai salah syarat memenuhi standard keamanan pengarungan di Progo Atas via Kandangan yang memiliki grade III. Tentunya hal ini ditujukan agar bisa saling back up jika terjadi trouble. sekitar pukul 10.00 kami tiba di jembatan Kandangan Temanggung dan mulai mempersiapkan pengarungan dan akhirnya pukul 10.30 kami sudah merasakan dinginnya air di S. Progo via Kandangan. Diawal pengarungan kita akan langsung menemui sebuah belokan sungai sehingga dari start kita tidak bis langsung melihat jauh kedepan. River running system (salaing menunggu) tidak boleh diabaikan saat mengarungi sungai ini. Setelah prahu 1 bsa melewati 1 jeram maka dia harus menunggu 1 prahu di belakangnya dan memastikan mereka lolos dengan aman. Secara bergantian tim putri FAJY dan tim dari river guide mendut rafting salin bergantian mem back up. Di awal pengarungan kita akan temui kondisi kanan kiri sungai dengan tebing-tebing yang tinggi dan bnyaknya belokan-belokan sungai. Hal ini menyuguhkan keasrian suasan pengarngan di Progo Via Kandangan. Tak jarang kita temui jalur blank spot yaitu jalur yang tak mampu dilihat dengan spintas diatas prahu. Tak jarang kami harus menghentikan perahu dan melakukan read and run atau bahkan harus scouting atau pengamatan jalur melalui darat. Memang di beberapa titik jeram jalur sangatlah rumit untuk dibaca menginagt karakteristik penampang sungai yang sempit dan gradient yang cukup curam ditambah sebuah belokan. Dibutuhkan manuver yang cepat dan respon yang tepat. Ada 1 jeram yang sangat menarik untuk kita taklukan jeram ini terletak tepat di belokan tajam 90 drjat kekanan, arus utama menabrak tebing kemudian sekitar 6 meter disusul belokan kekiri 90 derajat dan mempunyai lebar penampang hanya skitar 2 m. Sehingga hanya cukup untuk 1 prahu lewat. Salah mengambil timing dan sudut bisa berakibat fatal, bahkan celah yang hanya selebar 1 prahu itu kemampuan sang skiper diuji untuk meluruskan perahu. Dikarenakan jalur yang sangat sempit tidak memnungkinkan bagi awak untuk mendayung bahkan bagi awak yang duduk di sebelah kiri dia harus menunduk untuk menghindari tebing yang bagian atasnya menjorok ke badan sungai.


Pukul 12.45 kami sampai di rest area tapatnya setelah kita melintasi di bawah jembatan yang menuju arah kota Temanggung jika dari Secang Magelang. Setelah beristiraht sejenak kami lanjutkan perjalan kembali kira- kira 3KM dari rest area kami bertemu dengan DAM sungai yang mengharuskan kami untuk menepi dan melihat kondisi debit air. akhirnya tim dari river guide Mendut Rafting memutuskan untuk melaluinya namun prahu hanya ditumpangi 2 awak dan yang lainnya standby di bawah untuk rescue. Setelah berhasil melewatinya disusul kemudian tim putri FAJY dengan seluruh awak yg berjumlah 7 orang. Namun dikarenakan jumlah beban yang berat maka tepat di bibir DAM prahu tersangkut. Namun dapat diatasi dengan memberi beban pada bagian depan yaitu awak yang duduk di belakang bergeser sedikit maju kedepan dan.....booooooommm......perahu dapat menuruni curamnya dam dengan ketinggian anatar 2,5 - 3 M. serentak pekik teriakan gadis-gadis yang msih duduk di bangku kuliah itu terdengar seiring suara gemuruh jeram. Awalnya dulu ketika kita survey pertama dan kedua ketika melewati dam ini kami portaging perahu karena masih was-was dengan resikonya. Kembali kita mengarungi sungai dan perlu kita ketahui setelah melewati rest area penampang sungai sudah mulai lebar tak jarang kita menemui arus flat yang cukup panjang. Tentunya fisik dan mental diuji ketika kita melewati flat yang panjang ini. Meski demikian jeram - jeram besar masih bisa kita temui. Justru di arus yang cukup tenang ini tim putri kembali digembleng untuk enduren mendayung dan menjajal ketahanan fisik untuk menghadipi kejuaraan. Jika kita bisa memilih waktu yang tepat untuk mengarungi Sungai Progo via Kandangan Temanggung maka sebuah sensasi pengarungan yang memuaskan akan kita dapat bahkan menjelang finishm jika debit air tinggi kita akan menikmati jeram yang sangat panjang hampir kurang lebih 600M dengan penampang sungai lebar dan standing wave yang tidak terlalu tinggi sehingga cukup mudah dan menyenangkan untuk dilalui. Dan setelah itu barulah kita sampai di finish di jembatan Progo akses menuju Windusari Magelang. Pukul 15.00 kami sampai di finish. sekitar 20an Km dengan waktu tempuh 4,5 jam pengarungan cukup memuaskan dan menguras tenaga. Namun semangat tak pernah usai karena kami pasti akan menjamahi kembali hulu Sungai Progo di lain waktu.
Semoga pengarungan ini bermanfaat bagi river guide Mendut Rafting untuk mengasah ktrampilan ber arung jeram dan bermanfaat bagi Tim Putri FAJY untuk mendapat hasil terbaik di Kejuaraan Arung Jeram (R6) Tingkat Nasional Ciberang Open 2011. Untuk Tim Putri FAJY Tetap Semangat!!! "GLORY and VICTORY!!!!!"
Tim Putri FAJY dan Tim Sukses nya...Hahaha

Anda sedang membaca artikel Kembali Menorehkan Kisah Sungai Progo Atas via Kandangan Temanggung (Tim Putri FAJY with River Guide Mendut Rafting) dan artikel ini url permalinknya adalah http://mendutrafting2010.blogspot.com/2011/03/kembali-menorehkan-kisah-sungai-progo.html
Semoga artikel Kembali Menorehkan Kisah Sungai Progo Atas via Kandangan Temanggung (Tim Putri FAJY with River Guide Mendut Rafting) ini bisa bermanfaat.

6 komentar: