Rabu, 21 Maret 2012

River Guide Bukan Sekedar Supir Prahu


Ketika kita melakukan arung jeram atau rafting, dalam team 1 perahu ada seorang yg bertugas sebagai kapten atau nahkoda. Tugasnya adalah mengarahkan dan mengatur laju perahu dengan memberikan instruksi kepada awak perahu. Dia biasanya berada di posisi paling belakang untuk mengmudikan perahu dengan teknik dayungan tertentu. Yak di dalam arung jeram dia sering disebut skipper. Namun di dunia arung jeram komersil skipper lebih dikenal dengan sebutan River Guide atau Pemandu Arung Jeram. 
Tentunya ketika menyandang nama Pemandu Arung Jeram atau River Guide tugasnya pun tidak hanya sekedar mengarahkan perahu dan mengarur laju perahu seperti supir. Untuk menjadi river guide diperlukan pelatihan khusus mulai dari tekhnik arung jeram, tekhnik guiding, pengetahuan bahasa dan pengetahuan umum. Hal ini dilakukan agar fungsi dan tugas dari river guide bisa berjalan baik. Apa saja tugas dari river guide..??

1. Sebagai leader dalam setiap team ( 1 perahau )
Sebagai seorang leader seorang river guide, untuk mengarahkan laju perahu harus bisa memberikan intruksi dengan jelas, tegas namun sopan kepada wisatawan yg menjadi awak dalam perahunya. Instruksi yg diberikan adalah yg berkaitan dengan tekhnik-tekhnik arung jeram seperti aba-aba untuk dayung maju, dayung mundur dan lain sebagainya. Selain itu instruksi yg disampaikan juga berkaitan dengan larangan-larangan yg dapat membahayakan wisatawan saat berarung jeram. Seorang river guide dengan kemampuannya di bidang arung jeram hendak nya mempunyai otoritas penuh dan kepercayaan diri untuk memberikan instruksi kepada para awak perahu atau wisatawan demi kebaikan dan keselamatan bersama. 

2. Menjaga keselamatan awak.
 River Guide dalam suatu pengarungan juga berperan sebagai rescuer atau penolong. Jika terjadi kecelakaan river guide berkewajiban untuk menyelamatkan awak perahunya. Dia juga berkewajiban untuk menjaga keamanan dalam suatu pengarungan prinsipnya safety first. River Guide tidak boleh memaksakan egonya untuk bermain extreme demi memuaskan adrenaline pribadinya. Menjadi suatu catatan bahwasanya kita anggap para wisatawan tidak memiliki kemampuan tekhnik arung jeram seperti river guide. 

3. Memandu Wisatawan
Selain harus memiliki ketrampilan di bidang arung jeram, seorang pemandu arung jeram harus mampu memberikan pelayanan yg baik dengan wisatawan. Dalam hal ini river guide harus memiliki sikap yg baik kepada wisatawan, komunikatif dan ramah. River guide harus bisa memberikan informasi positif kepada para wisatawan tentang pelaksanaan arung jeram. Dalam pelaksanaannya tak jarang para pemandu juga menyampaikan dengan disisipi humor dan bahasa tubuh. Hal ini dilakukan agar wisatawan lebih merasa nyaman untuk berinteraksi dengan pemandu. Tugas sebagai pemandu sebenarnya tidak hanya saat di sungai atau saat ada di perahu, bahkan saat wisatawan sudah tiba di meeting point / base camp para river guide sudah berkewajiban memberi sambutan selamat datang dengan ramah dan memberikan informasi yg dibutuhkan wisatawan. Pada saat sebelum pengarungan river guide juga diberikan waktu untuk memberi pengarahan singkat tentang tekhnik dasar arung jeram melalui bahasa yg mudah dimengerti.

Seorang River Guide Mendut Rafting memberi pengarahan dengan lisan dan mempergakannya


4. Menjaga dan merawat peralatan arung jeram
Untuk tugas point 4 ini sebenarnya adalah tugas untuk internal. Namun tentunya demi kenyamanan wisatawan yg hendak berarung jerm nantinya atau pada saat pelaksanaan arung jeram. Tak jarang saat kita tiba di rest area dalam suatu pengarungan para wisatawan lupa meletakkan peraltannya. Sudah menjadi kewajiban untuk river guide mengawasi alat-alat tersebut dan membantu para wisatawan untuk menydiakan kembali saat akan melanjutkan pengarungan.

Untuk memenuhi 4 point tersebut seorang river guide harus dibekali dengan sbuah pelatihan yg intensif dan upgrading. Pelatihan berisi materi tentang teknik arung jeram, latihan fisik, tekhnik guiding, pengetahuan bahasa, dan pengetahuan umum. 
Dengan pelatihan dan upgrding yg baik maka seorang river guide akan bisa menyajikan ARUNG JERAM YANG AMAN, NYAMAN DAN MENYENANGKAN.



Senin, 19 Maret 2012

Grade I - VI....So what....???

Dalam arung jeram kita membagi tingkat kesulitan sungai atau GRADE hingga VI. Penentuan grade ini sangat diperlukan untuk memberikan peringatan awal kepada penggiat arung jeramm ataupun orang awam yg mau melakukan arung jeram. Grade dapat berubah tergantung kondisi debit air, perubahan ini bisa meningkat ataupun menurun. Sebuah jeram yg memiliki grade 3 pada kondisi air normal bisa jadi berubah menjadi grade 4 saat air sungai mengalami kenaikan debit air. Faktor alam juga bisa merubah grde suatu jeram seperti fenomena tanah longsor atau banjir bandang sehingga merubah bentukan sungai yg mempengaruhi komposisi suatu jeram.
Penentuan grade suatu jeram dapat dilihat dari kuatnya arus, komposisi batuan, dan pola bentukan badan sungai. Berikut Penjelasannya :




GRADE I
 Arus sungai relatif tenang, rintangan batuan tidak terlalu banyak, riam tidak membntuk ombak stinggi + 50cm  atau pusaran air (hole). Dengan kondisi seperti ini seungai sangat mudah dilaluli dan tidak membutuhkan dayungan yang kuat.

GRADE II
Arus sungai lumayan deras, bentukan jeram bisa terdiri dari standing wave + 1M atau pula hole / pusaran air yg cukup kuat. Kondisi bebatuan cukup rapat tapi masih mudah untuk dilalui prahu. Ketika anda terjatuh di jeram tersebut masih mudah untuk melakukan penyelamatan.

GRADE III
Arusnya deras, bentukan jeram bisa berupa standing wave dan hole yg besar dan cukup kuat. Kondisi batuan rapat sehingga perlu kecermatan dalam memilih jalur prahu. Bentukan badan sungai pun bisa mempengaruhi apabaila jeram itu berada tepat di belokan. Dibutuhkan manufer yg cepat serta kemampuan self rescue yg baik dari para awak.

Jeram Budiel Progo Bawah


GRADE IV
Pada jeram dengan grade IV ini butuh persiapan dan penanganan yg serius untuk melaluinya. Arus yg sangat kuat dan bentukan jeram yg divariasi dengan standing wave + 2M dan hole. Selain itu dengan banyaknya rintangan atau kelokan maka dibutuhkan manuver yg cepat serta respon yg tepat untuk melewatinya. Pada jeram grade IV resiko prahu terbalik atau awak prahu terjatuh cukup besar. Sangat dianjurkan pada jeram seperti ini di persiapkan back up rescue dari darat dan sebaiknya pengarungan dilakukan lebih dari 2 perahu.

GRADE V
Arusnya sangat kuat, bentukan jeramnya panjang dan tidak beraturan. Hampir seluruh badan sungai brupa jeram. Resiko perahu terbalik sangat besar. Sangat beresiko ketika ada salah satu awak yg jatuh di jeram seperti ini. Tidak dianjurkan untuk pemula. Back Up rescue sudah tidak bisa ditawar lagi. WAJIB ADA

GRDE VI
Sangat dianjurkan untuk tidak dilalui river boat. Bentukan yg sangat sulit dilaluli karena Jeram grade VI bisa berupa air terjun. Namun ada pula yg bisa melewatinya dengan menggunakan kayak, tentunya itu dilakukan oleh orang-orang yg sudah terlatih dan berpengalaman.

Dari penjabaran diatas dapat kita ketahui tingkat bahaya dari arung jeram berdasarkan bentukan fisik jeramnya. Tapi menurut kami menentukan bahaya arung jeram tidak selesai hanya dengan mngetahui kondisi fisik sungai atau jeram. Faktor SDM juga sangat berpengaruh.
Ketika anda mengarungi sungai grade rendah (I-II) bukan berarti faktor safety procedure disepelekan. Semisal karena yg akan diarungi sungai grade I-II kemudian mengesampingkan persiapan koordinasi, peralatan yg dibawa tidak standard, river running system dilupakan dan lain sebagainya. Hal-hal seperti itulah yg sekarang ini marak terjadi. Bahkan beberapa tahun terakhir ini sering terjadi kecelakaan arung jeram yg berujung pada kematian namun terjadi di jeram yang notabene mudah untuk dilalui.
Bukan masalah berarung jeram di grade I - VI. Safety procedure tetap harus dijalankan. Berlatih dan mengasah ketrampilan tetap perlu dilakukan. Berhati-hati di grade I - III, handal dan bijaksana di grade III-VI. Dengan begitu ketika menghadapi jeram di grade berapapun kita tahu harus bertindak apa.
Mendut Rafting pun berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan terhadap wisata arung jeram dan pendampingan pendidikan arung jeram. Maka sudah wajib menjadi evaluasi bersama untuk selalu mengutamakan safety procedure agar pengarungan berjalan lancar, aman dan berakhir dengan MENYENANGKAN....