Selasa, 28 Juni 2011

Pasukan Merah dari GRAPARI JOGJA


25 Juni 2011 pukul 06.30 udara masih terasa dingin di Desa Mendut kec. Mungkid kab. Magelang. Pagi itu bebrapa river guide kami sudah berkumpul di base camp  untuk mempersiapkan peralatan untuk arung jeram. 3 set peralatan kami siapkan karena pada hari itu kami kedatangan tamu dari Karyawan GRAPARI TELKOMSEL Jogja bagian TPR(Telkomsel Personal Representatif). Mereka sebenarnya telah tiba di Desa Mendut sudah sejak Jumat (24/06/11) malam di sbuah home stay yang disewa untuk menginap. Memang perlu diketahui Desa Mendut yg letaknya disekitaran Candi Mendut banyak terdapat home stay untuk disewakan. Jadi anda bisa menginap di Desa Mendut sebelum melakukan arung jeram ataupun kegiatan wisata lainnya.
Sabtu pagi pukul 08.30 kami menjemput rombongan dari TELKOMSEL ke homestay yg jaraknya sekitar 100M dari base camp kami. Kemudian para rafter-rafter dari TELKOMSEL JOGJA pun siap berangkat dengan mengenakan atribut yg didominasi brand color mereka, tentunya merah dunk. Pas banget karena prahu yg kita bawa juga berwarna merah. Menuju start point di desa Blondo Magelang kami sediakan 2 mobil pickup untuk mengantar mereka. Tiba di start point kami instruksikan kepada para peserta untuk mengenakan peralatan keamanan seperti pelampung, helm dan dayung. Beberapa pemandu kami membantu memasangkan serta mengecek apakah memang sudah terpasang dengan benar pelampung dan helm peserta. Sesudah itu salah seorang pemandu kami, Aziz memberikan safety talk sebelum pengarungan. Hal ini wajib dilakukan untuk memberikan teori dasar tekhnik arung jeram secara ringkas bagi para peserta dan dilanjutkan doa bersama sebelum pengarungan.



Pengarungan pun dimulai sekitar pukul 09.30. Maklum persiapan sedikit molor karena......ummmm...taulah.....foto2 dulu. Sesuai dengan arti warna merah yaitu semangat dan kebranian mereka siap mengarungi Sungai Elo dengan semangat dan ceria. Sungai Elo yang akan mereka arungi ini berjarak tempuh 12 km dan memakan waktu kurang lebih 2,5jam.  Selama pengarungan 3 prahu yg melaju beriringan ini tak pernah sunyi dari canda dan tawa. Hingga sesampainya di jeram Kriting ketegangan mulai terjadi. Jeram kriting ini merupakan salah satu jeram maskot di Sungai Elo. Jeram ini karakteristiknya memang cukup sulit untuk dilalui karena bentukannya terdiri dari bebatuan yang muncul diatas permukaan air dan bergradient lumayan tinggi. Salah satu prahu tersangkut di sebuah batu yang berada di ending jeram hingga akhirnya satu prahu lagi ikut menempel karena jalur yang hrusnya dilalui satu prahu terhalang oleh prahu yang tersangkut. Dengan sigap dan tetap tenang river guide kami dan para peserta bekrja sama untuk berusaha bisa terlepas dari batu namun tetap aman. Akhirnya ke 2 prahu itu bisa lepas dan pengarungan pun dilanjutkan. Hanya melewati 2 jeram sampailah mereka di rest area untuk sejenak melepas dahaga dengan kelapa muda dan ditemani snack tradisional atau sering kita sebutan jajanan pasar.
Dirasa cukup melepas dahaga pengarunganpun dilanjutkan menuju finish point di Desa Mendut. Semangat dan keceriaan tetap mewarnai pengarungan hari itu. Silang siram air pun sering terjadi menambah riuh canda dan tawa. Hingga sampailah mereka di finish point pukul 12.30 dan langsung kita antar dengan pick up yang sama menuju Homestay di Desa Mendut untuk mandi dan menikmati makan siang.


Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang menjaga keselamatan kita. Kami pun berharap semoga seusai berarung jeram ini seluruh peserta bisa pulang membawa kisah yang indah untuk dikenang dan diceritakan. Selain itu kami berharap para staf TPR GRAPARI TELKOMSEL Jogja tetap menjaga semangat dan kesolidan team work sehingga mampu menunjang prestasi kerja.Tak lupa kami segenap management Mendut Rafting mengucapkan terimakasih atas kunjungan dan kepercayaannya kepada kami, mohon maafa bila dalam pelayanan kami ada hal yang kurang berkenan. Tetap semangat dan sukses selalu.


Senin, 09 Mei 2011

Arung Jeram....Dari yang Fun sampai Pendalaman Materi


Arung Jeram saat ini sudah banyak diminati oleh masyarakat awam. Beberapa dari peminat wisata arung jeram ini melakukannya hanya skedar untuk Fun Rafting atau juga sebagai media games untuk membangun kekompakan sebuah team dari suatu instansi/perusahaan. Namun ada pula yang menjadikan arung jeram ini sebuah hobi yang ditekuni hingga penguasaan tekhnik arung jeram. Bagi para peminat arung jeram atau rafting yang hanya menikamatinya untuk fun tentunya mereka hanya cukup duduk di prahu dan mendengarkan aba-aba dari pemandu untuk mendayung. Sedangkan bagi para peminat yang menjadikan arung jeram ini sebagai hobi dalam hal ini sering disebut Rafter atau penggiat arung jeram, mereka mempelajari teknik2 arung jeram dan melatih insting mereka. Tak hanya itu kemampuan membaca karakteristik sungai pun diajarkan ketika akan menekuni arung jeram. Kebanyakan para penggiat arung jeram ini berasal dari Organisasi Pecinta Alam atau jika dilingkungan perguruan tinggi sering disebut MAPALA. Namun tidak menutup kemungkinan dari beberapa instansi militer ataupun masyarakat juga mendalaminya hingga terjun ke dunia bisnis arung jeram.
Minggu 8 mei 2011, Mendut Rafting diberi kepercayaan untuk mendampingi Alumni As Salam Community Connected berwisata arung jeram. Acara ini merupakan refreshing bersama bagi para alumnus As Salam untuk menjaga silaturahmi. Sebanyak 71 orang peserta dibagi menjadi 12 prahu diberangkatkan dari meeting point di Kampoeng Ulu Resto menuju start point Progo Atas yaitu di Perumahan Tuk Songo Cacaban Magelang. Pukul 09.00 Pengarungan dimulai dengan sebelumnya dibekali safety talk terlebih dahulu. Pagi itu cuaca cukup bersahabat dan debit air tidak terlalu besar. Perlu diketahui jika anda mengarungi sungai progo atas harap memaklumi jika operator atau pemandu arung jeram mengalihkan pengarungan ke sungai Elo atau menghentikan pengarungan. Ini dilakukan demi keselamatan bersama karena jika TMA air menunjukkan angka 90cm maka ada beberapa jeram yang cukup beresiko untuk dilalui. Namun kali ini debita air sangat bersahabat sehingga pengarungan 12 prahu pun bisa berjalan lancar. Tentunya para peserta bisa melalui jeram-jeram maskot dengan aman dan mnyenangkan seperti jeram Little Budil dan Rock n Roll / Rodeo. Pukul 11.45 para pesrta tiba di finish point Jembatan Salam Magelang dan kembali kami antar menuju Kampoeng Ulu resto untuk makan siang.

Pada hari itu juga Base Camp Mendut Rafting di Desa Mendut Magelang juga dipenuhi dari berbagai Organisasi Pecinta Alam atu MAPALA dari berbagi perguruan tinggi di Jogja antara lain MADAWIRNA (UNY), DEGAMAPALA (STIKES Surya Global), SILVAGAMA (FKH UGM), PLANTAGAMA (FP UGM), PALMAE (FE UGM). Tentunya mereka berada di base camp kami untuk berkegiatan arung jeram. Bahkan diantara mereka sudah dari hari Sabtu (7/5/11) melakukan pelatihan arung jeram di Sungai Elo. Beda dengan yang diselenggarakan rekan-rekan alumnus As Salam yg mengadakan rafting untuk acara fun, rekan-rekan MAPALA ini sedang melakukan proses pendidikan materi dasar dan pendalaman materi arung jeram. Tentu nampak sekali ketika Minggu pagi mereka sudah melakukan prepare dengan cheklist peralatan. Disinilah penerapan kedisiplinan sangat nampak pada kegiatan ini. Beberapa diantara mereka yang sudah dianggap menguasai materi memberikan instruksi pada anggota baru mapala mereka untuk segera melakukan persiapan dari mulai chek list perlengkapan hingga memompa perahu dan menggotongnya keatas mobil pick up. Meski dalam kelompok yang bebeda - beda namun secara prinsip tujuan mereka sama yaitu pengenalan teknik dasar arung jeram kepada anggota baru mapala, dengan harapan mereka bisa kaderisasi untuk divisi arung jeram organisasi mereka sperti yang disampaikan Azka (MADAWIRNA 2011). Ada pula yang melakukan pendalaman materi arung jeram ini sebagai persiapan pengembaraan seperti yang dilakukan SILVAGAMA, mereka memang menggembleng skill srung jeramnya untuk persiapan pengembaraan di Sungai Bogowonto pada akhir Mei nanti.

Berbagai simulasi pun dilakukan mulai dari simulasi dayungan, renang jeram dan simulasi perahu terbalik dilakukan. Ini bertujuan untuk melatih respon ketika menemui sebuah accident di sungai. Tentunya simulasi - simulasi itu tidak semudah yang dibayangkan, seperti simulasi flip flop atau membalikkan perahu. Simulasi ini cukup sulit seperti yang disampaikan Nuri (DEGAMPAPALA). Berbagai kesulitan pasti ditemui bagi para penggiat arung jeram yang masih awal. Mental, kesiagaan dan stamina sangatlah dibutuhkan, apalagi ditambah sore itu (8/5/'11) Sungai Elo sedang menampakkan taringnya. Mulai pukul 13.00 mendung mulai menyelimuti langit dan bagian hulu sudah terlihat tanda-tanda turunnya hujan. Hingga perlahan-lahan air mulai bertambah debitnya dan..................arrrrrrrrrrrrrrrggghhhhhhhhh...........standing wave mnjadi high stack, edies menjadi powerfull eddies, stoper menjadi stnding wave dan hole. Finish point pun menjadi lokasi yg cukup rawan dan akhirnya kami sebagai operator merekomendasikan untuk finish di sebelum jembatan Mendut.

Rasa syukur kepada Sang Penguasa Semesta yang telah memberi kelancaran kegiatan kami pada hari itu. Tak ada halangan apapun dan nikmatnya jeram-jeram ciptaan Tuhan bisa kita nikmati bersama. Terimakasih kami ucapkan pada Alumni As Salam Community Connected, SILVAGAMA, MADAWIRNA, PALAMAE, MPADEGAMA, PLANTAGAMA dan pihak - pihak yang telah membantu. Semoga tujuan dari kegiatan ini bisa tercapai dan tetap semangat untuk mengasah ketrampilan menari diatas jeram.

Kamis, 28 April 2011

SEMANGAT DALAM KETERBATASAN


Sorak sorai para peserta arung jeram meramaikan pendopo tengah Kampoeng Ulu Resto, Mungkid, Magelang. Mereka berteriak SIAAAAP!! ketika salah seorang pemandu arung jeram menanyakan "Sudah Siap anda berarung jeram......???". Untuk pengarungan kali ini cukup berbeda, karena pesertanya adalah tuna netra dan difable yang berjumlah kurang lebih 45 orang.
Paguyuban Operator Arung Jeram Magelang pada tanggal 24 April 2011 mengadakan acara Fun Rafting untuk Tuna Netra dan Difable. Acara ini brtujuan untuk menunjukkan kepada masyarakat umum bahwasanya para tunanetra dan difable juga bisa beraktifitas seperti orang normal. Selain itu acara ini juga sbagai rasa syukur kami selaku operator arung jeram dan mencoba untuk ikut berbagi kebahagian dengan mereka yang mempunyai kekurang sempurnaan fisik. Sangat luar biasa antusias mereka. Tidak ada keraguan atau rasa tidak percaya diri yang muncul dari mereka saat ber arung jeram. Acara yang di selenggarakan di Kampoeng Ulu Resto dimulai pukul 08.00 dengan serangkaian games sperti voli dan sepak bola untuk tuna netra dan difable. Acara games berlangsung dengan meriah hingga pukul 12.00 dan dilanjutkan mkan siang diiringi organ tunggal.
Menginjak pukul 13.00 mulailah ke sesion brikutnya yaitu persiapan untuk arung jeram. Inilah saat yang dinanti-nanti. Sebelum mereka diberangkatkan berarung jeram terlebih dahulu kami berikan safety talk atau panduan dasar arung jeram di pendopo Kampoeng Ulu Resto. Dalam penyampaian safety talk ini tentu berbeda dari biasanya. Salah satu pemandu river guide kami menyampaikan pengarahan dan puluhan pemandu dan team rescue membantu para peserta untuk memakaikan dan menuntun cara penggunaan alat-alat yang digunakan untuk ber arung jeram khususnya bagi tuna netra. Ketika semua peralatan sudah terpakai dan siap, kami membereangkatkan para peserta menuju start point pengarungan Sungai Elo di desa Blondo, Magelang.


Sesampai dilokasi start dan prahu sudah disiapkan para peserta kami bimbing utnuk naik di prahu karet yang sudah siap di tepian sungai Elo. Tak ada keraguan atau ekspresi cemas dari tiap peserta. Inilah yang menjadi penambah semangat dan mendongkrak kepercayaan diri dari para river guide kami.Namun ini bukan berarti kami melupakan safety procedure yang lebih ekstra. Kami menyiapkan pemandu bagi merka tentunya yang lebih berpengalaman dan mempunyai teknik guiding yang bagus. Dalam satu prahu kita siapkan dua orang river guide. Selain itu back up rescue juga kami perkuat dengan penempatan 5 prahu rescue dan  rescue darat yang sudah standby di jeram-jeram yang kami anggap rawan. Pengarunganpun di mulai skitar pukul 14.00. Sorak sorai para peserta pun menggema di bantaran Sungai Elo. Tidak ada ketakutan yang berlebihan dari para peserta ketika melewati jeram. Secara teknis kami membekali para pemandu dengan pengarahan untuk memilih jalur yang benar-benar dianggap aman dan memastikan untuk selalu menaati river runing system agar bisa saling back up.
Di pertengahan pengarungan kami sjnak beristirahat untuk menikmati segarnya air kelapa muda dan snack tradisional. Canda dan tawa serta saling berbagi cerita selama ½ perjalanan pun meriuhkan suasan rest area sungai Elo. Menurut Bp.Mukiran seorang tuna netra mengatakan “ jika perahu bergoyang kencang berarti sedang melewati jeram dan kita harus waspada tapi tidak boleh takut”. Ini menunjukkan meski mereka mempunyai kekurangan kemampuan panca indra namun insting mereka tetaplah tajam dan kepercayaan diri mereka tidak kalah dengan orang normal.

Pengarungan pun kami lanjutkan menuju finish. Meski sudah setengah perjalanan semangat dari peserta tetap 100%. Mereka pun mendayung dengan kompak seiring aba-aba dari river guide. Tak jarang beberapa dari merka terutama yang difable saling bercanda dengan menyiratkan air dengan dayung. Hingga akhirnya sekitar pukul 17.00 mereka sampailah di finish point di dekat Candi Mendut, Magelang. Dengan jarak tempuh pengarungan 12,5 km dan waktu tempuh 3 jam tampaknya tidak membuat mereka mengeluh sesampainya di finish. Tidak ada kata terucap lelah ataupun capek yang ada hanya senyuman, tawa dan canda. Para pesrta pun kembali kami antar menuju Kampoeng Ulu Resto yang berjarak kurang lebih 2,5 km dari finish.
Merupakan suatu kepuasan bagi Paguyuban Operator Arung Jeram Magelang bisa berbagi kebahagiaan dan pelayanan yang menyenangkan bagi para tunanetra dan difable. Para peserta pun nampaknya puas dan kecanduan dengan kegiatan arung jeram ini seperti yang disampaikan Pak Sabar seorang pendaki difable bahkan diapun berharap bisa mencoba arung jeram lagi di sungai yang gradenya lebih tinggi seperti S. Progo dan S. Serayu. Pak sabar juga memohon doa restunya karena pada bulan Juli nanti dia berencan untuk menaklukan Gn. Kilimanjaro (5.895m) Afrika dan bulan Agustus Gn. Elbrus (5.642m) Rusia.
Dari kegiatan arung jeram tuna netra dan difable ini kami mengambil banyak hikmah. Kami belajar banyak tentang semangat juang yang tinggi meski dengan segala keterbatasan. Dengan keterbatasan dan kondisi pariwisata Magelang yang sedang lesu kami masih bisa berbagi kebahagiaan dan tetap menjaga profesionalitas kerja. Rasa kebersamaan dan persaudaraan adalah kunci bagi kami untuk sama-sama terus berjuang.
Mewakili Paguyuban Operator Arung Jeram kami juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu diantaranya ; para river guide S. Elo dan S.Progo, Kampoeng Ulu Resto, kawan-kawan Forumnya Arung Jeram Yogyakarta (FAJY), WISMILAK, EUI (dealer XL) dan berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.




Kamis, 24 Maret 2011

Perang Libya tak pengaruhi Arung Jeram Magelang


Dunia saat ini sedang dihebohkan dengan perang. Hampir sebagian besar negara di Timur Tengah  sedang terjadi konflik.Hingga yang akhir-akhir ini  sedang mencuat adalah konflik di Libya. Intervensi negara-negara barat untuk menggulingkan pemerintahan Muammar Gaddafi juga menjadi sorotan berbagai media. Lagi-lagi AS dan sekutu nya dianggap sebagai biang keladinya. Mungkin konflik itu bisa mempengaruhi perekonomian dunia. Bikin orang stress bikin investor was-was. Bikin produsen males produksi barang. Ya efeknya ke negara kita juga bisa. Nah bagi anda yang stres dengan kondisi situasi politik negara kita dan dunia, yuk refreshing aja. Salah satu yang saya tawarkan arung jeram di Magelang. Lumayan buat ngademin otak.
Hahaha.......bukannya mo menfaatkan berita konflik untuk menarik pengunjung tuk berwisata arung jeram. Tapi hanya karena sang penulis ini sedang ada waktu luaang aj dan minim ide. Ok...mari kita bersama - sama berdoa untuk kedamaina umat manusia di muka bumi ini. Dan semoga ga ada rudal SEKUTU yang nyasar saat kita ber arung jeram.
"STOP WAR"......."Sejahteralah Bumi beserta Isinya" (tau lah yang aktifis SAR..hehe)




Kamis, 10 Maret 2011

Teknik Dasar Arung Jeram II (RESCUE)

http://www.mendutrafting2010.com/

Ketika anda berolahraga atau pun beraktifitas di alam bebas tentunya akan ada resikonya, bahkan maut pun bisa menjadi resikonya atau luka-luka. Namun ketika kita tau resikonya kita juga harus tau bagaiman meminimalisir ataupun menghindarinya. "Ya ga usah ngejalanin olah raga yang berbahaya...", hohoho....tentu itu bukan solusi cantik. Kuncinya adalah tetap berani, yakin, selalu waspada dan safety procedure dijalankan.
Arung jeram, seperti yang kita tahu olah raga ini dilakukan di sungai yang berarus deras da berjeram tentunya. Arung Jeram pun termasuk olah raga yang memiliki resiko tinggi, namun dengan pengetahuan dan kesiapan yang matang olah raga arung jeram bisa menjadi sangat menyenangkan dan bisa dinikmati oleh berbagai kalangan, tingkatan usia dan jenis kelamin. Maka tak heran jika arung jeram bisa menjadi wisata komersial. Tentunya bagi para penyedia jasa arung jeram komersial harus mumpuni atau menguasai teknik arung jeram yang aman dan nyaman, untuk meminimalisir resiko kecelakaan di saat arung jeram. Salah satu untuk meminimalisir resiko di arung jeram adalah kita harus tau teknik rescue (penyelamatan) baik penyelamatan untuk orang lain, penyelamatan terhadap alat atau penyelamatan terhadap diri sendiri (self rescue). Selain itu juga perlu tau beberapa alat yang bisa dipergunakan untuk melakukan penyelamatan.
A. Penyelamatan Diri Sendiri (Self Rescue)
Ketika anda berarung jeram resiko yang biasa terjadi adalah terjatuh dari perahu dan tentunya memaksa anda harus berenang di jeram. Karena jeram adalah salah satu bagian sungai yang berarus deras dan berbatu maka dibutuhkan teknik khusus untuk berenang di jeram atau sering kita kenal dengan teknik renang jeram. Pertama anda tidak boleh panik saat terjatuh. Berenang di jeram beda dengan berenang di arus tenang atau kolam renang. renang jeram dilakukan dengan gaya punggung dengan pandangan menhadap ke hilir. Posisi kaki diangkat ke depan dan digerakkan seperti mengayuh sepeda. Posisi ini dilakukan untuk menghindari benturan dengan batu. Dengan posisi seperti ini jika ada batu didepan kita, maka kaki bisa menjadi tolakan untuk menhindar dari benturan ke batu. Jangan sekali-sekali ketika anda jatuh di jeram mencoba untuk menurunkan kaki anda untuk mencoba mencari dasar sungai karena bisa berakibat fatal. Seperti patah tulang karena kaki terbentur batu, luka atau yang lebih berbahaya lagi "foot entrapment" yaitu kondisi kaki terjebak di celah tumpukan batu dasar sungai.

Posisi renang jeram (Latgab Lanjut FAJY 2010)
B. Penyelamatan Terhadap Orang Lain (anggota awak prahu)
Jika rekan anda dalam satu prahu mengalami trouble seperti jatuh di jeram, hal yang pertama anda lakukan janganlah anda ikut panik melihat rekan anda jatuh. Cukup anda amati bagaimana kondisi rekan anda yang jatuh dan amati juga kondisi jeramnya. Jika rekan anda mampu mengontrol diri ketika berada di jeram, anda tidak perlu tergesa-gesa untuk menolongnya. Pastikan kondisi prahu stabil dan tidak berada pada posisi yang mebahayakan. Semisal karakteristik jeramnya bnyak bebatuan, arus pusar yang cukup besar atau ombak yang tinggi. Jika kondisi jeram demikian dan anda tergesa - gesa ingin mnyelamatkan rekan anda, bisa jadi anda akan membahayakan diri sendiri bahakan seluruh awak prahu. Namun jika kondisi jeram tidak begitu sulit untuk dilalui dan kondisi prahu stabil silahaka slamatkan rekan anda.

Cara menyelamatkannya pun tidak bisa sembarangan. Ketika jarak anatara korban dangan anda kurang dekat atau sekitar 2 meter, anda bisa mendekatinya dengan prahu atau julurkan dayung anda kearah korban. Bagian dayung yang di julurkan bukan pada "blade" melainkan bagian yang biasa kita pegang atau "T Grip". Setelah korban sudah dekat atau menyentuh dinding prahu angkatlah bagian bahu pelampung korban. Jangan mengangkat/memegang bagian tubuh korban seperti kaki atau tangan, krena bisa menciderai korban dan kurang efektif untuk mengangkat. Tidak perlu khwatir ketika berat korban lebih berat dari anda. Manfaatkan daya apung pelampung dengan cara dorong ke bawah (masukkan ke air lebih dalam) si korban, maka daya apung pelampung akan memberikan daya dorong yang berlawanan ke atas dan saat itulah manfaatkan daya apung plampung untuk mengangkat korban. Jika korban sudah berada diatas prahu silahkan lanjutkan perjalanan kembali.

Latgab FAJY (Sungai Elo Magelang)
Ketika kita membaca ulasan diatas, teknik penyelamatan di arung jeram terkesan individualis. Namun perlu anda ketahui bahwasannya ketika akan menyelamatka orang lain pastikan diri anda dalam kondisi aman agar tidak menambah korban. Ada prinsip RESCUE yang biasa dipegang para penggiat arung jeram profesional. Kika anda menjadi korban berfikirlah "Dia (rescuer) belum tentu bisa menyelamatkan saya (korban), maka saya harus berusaha menyelamatkan diri saya." Dan jika anda menjadi penolong/RESCUE "Dia (korban) belum tentu bisa menyelamatkan dirinya tanpa bantuan saya, maka saya harus berusaha menolongnya" Jika 2 prinsip itu dipegang para penggiat arung jeram maka akan meminimalisir keadaan terburuk korban. 
So...konsentrasi, tenang dan sigap adalah kunci keberhasilan penyelamatan. 

Selasa, 08 Maret 2011

Kembali Menorehkan Kisah Sungai Progo Atas via Kandangan Temanggung (Tim Putri FAJY with River Guide Mendut Rafting)

Foto Latber FAJY 2009 @ S. PROGO, Kandangan
 Sungai Progo. Nama besar salah satu sungai di jawa itu selalu menggelitik para penikmat adrenalin arus deras, terutama bagi mereka yang berdomisili di sekitaran Magelang dan Jogjakarta. Ada cerita tawa, canda bahkan maut pun tak lepas dari cerita panjang Sungai Progo. Namun apakah sepanjang sungai progo menyimpan cerita maut ataupun tawa bagi para penikmat dan penggiat alam bebas?
Sungai yang membentang dari Kabupaten Temanggung hingga Bermuara di pantai selatan Yogyakarta memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Jika kita sering mendengar arung jeram di Sungai progo tentunya tidak semua aliaran sungai progo bisa digunakan untuk arung jeram. Mungkin beberapa lokasi start point pengarungan yang sring kita dengar adalah Progo Atas dengan start point di Taman Kyai Langgeng Magelang atau jembatan Plikon, Bandongan Magelang dengan Finsh Jembatan Salam Magelang. Atau Progo Bawah dengan Start di Jembatan Klangon Kali Bawang (perbatasan Kulon Progo - Magelang) dengan Finish Jembatan Ndekso. Di jalur itulah yang lazim digunakan untuk arung jeram karena karakteristiknya yang memenuhi persyaratan. Progo atas sendiri bisa kita klasifikasikan di Grade III sdangkan Progo Bawah bisa di Grade V. Semuanya layak untuk diarungi dan aman untuk pengarungan komersial, asal kita sudah mempersiapkan dengan matang dan mengantongi info keadaan sungai terkini (baca: Arung Jeram ..Tetap Aman, jika....).
Tahun 2009 beberapa operator arung jeram di Magelang, melakukan explorasi jalur pengarungan Sungai Progo dengan start point Kandangan, Temanggung. Jelas sekali ini merupakan rute sebelum start poin progo atas yg sering kita kenal. Prediksi kami karena letaknya di Kabupaten Temanggung dan bisa dikategorikan pengarungan didaerah hulu sungai maka yang terlintas di benak kami adalah penampang sungai yang sempit, gradient curam, kedalaman sungai yang dangkal. Benar dugaan kami setelah sampai di lokasi sperti itulah kondisi morfologi sungainya. Setelah itu barulah beberapa operator sudah melakukan pengarungan komersial dan beberapa penggiat arung jeram dengan basic Mahasiswa Pecinta Alam sering melakukan pengarungan S.Progo Atas Via Kandangan.
Selasa, 8 Maret 2011 kami dari Mendut Rafting dan Tim Putri FAJY (Forumnya Arung Jeram Yogyakarta) binaan Mendut Rafting sekedar refreshing dan menemani tim putri mencoba mngayuhkan dayung kami di Sungai Progo via Kandangan Temanggung. Selain sekedar untuk refreshing pengarungan ini skaligus latihan rutin bagi Tim Putri FAJY untuk menghadapi kejuaraan arung jeram di Ciberang, Banten akhir Maret 2011.Kami berangkat dari basecamp kami di Desa Mendut, Mungkid, Magelang 08.30. Pengarungan dengan 2 prahu ini memang sebagai salah syarat memenuhi standard keamanan pengarungan di Progo Atas via Kandangan yang memiliki grade III. Tentunya hal ini ditujukan agar bisa saling back up jika terjadi trouble. sekitar pukul 10.00 kami tiba di jembatan Kandangan Temanggung dan mulai mempersiapkan pengarungan dan akhirnya pukul 10.30 kami sudah merasakan dinginnya air di S. Progo via Kandangan. Diawal pengarungan kita akan langsung menemui sebuah belokan sungai sehingga dari start kita tidak bis langsung melihat jauh kedepan. River running system (salaing menunggu) tidak boleh diabaikan saat mengarungi sungai ini. Setelah prahu 1 bsa melewati 1 jeram maka dia harus menunggu 1 prahu di belakangnya dan memastikan mereka lolos dengan aman. Secara bergantian tim putri FAJY dan tim dari river guide mendut rafting salin bergantian mem back up. Di awal pengarungan kita akan temui kondisi kanan kiri sungai dengan tebing-tebing yang tinggi dan bnyaknya belokan-belokan sungai. Hal ini menyuguhkan keasrian suasan pengarngan di Progo Via Kandangan. Tak jarang kita temui jalur blank spot yaitu jalur yang tak mampu dilihat dengan spintas diatas prahu. Tak jarang kami harus menghentikan perahu dan melakukan read and run atau bahkan harus scouting atau pengamatan jalur melalui darat. Memang di beberapa titik jeram jalur sangatlah rumit untuk dibaca menginagt karakteristik penampang sungai yang sempit dan gradient yang cukup curam ditambah sebuah belokan. Dibutuhkan manuver yang cepat dan respon yang tepat. Ada 1 jeram yang sangat menarik untuk kita taklukan jeram ini terletak tepat di belokan tajam 90 drjat kekanan, arus utama menabrak tebing kemudian sekitar 6 meter disusul belokan kekiri 90 derajat dan mempunyai lebar penampang hanya skitar 2 m. Sehingga hanya cukup untuk 1 prahu lewat. Salah mengambil timing dan sudut bisa berakibat fatal, bahkan celah yang hanya selebar 1 prahu itu kemampuan sang skiper diuji untuk meluruskan perahu. Dikarenakan jalur yang sangat sempit tidak memnungkinkan bagi awak untuk mendayung bahkan bagi awak yang duduk di sebelah kiri dia harus menunduk untuk menghindari tebing yang bagian atasnya menjorok ke badan sungai.


Pukul 12.45 kami sampai di rest area tapatnya setelah kita melintasi di bawah jembatan yang menuju arah kota Temanggung jika dari Secang Magelang. Setelah beristiraht sejenak kami lanjutkan perjalan kembali kira- kira 3KM dari rest area kami bertemu dengan DAM sungai yang mengharuskan kami untuk menepi dan melihat kondisi debit air. akhirnya tim dari river guide Mendut Rafting memutuskan untuk melaluinya namun prahu hanya ditumpangi 2 awak dan yang lainnya standby di bawah untuk rescue. Setelah berhasil melewatinya disusul kemudian tim putri FAJY dengan seluruh awak yg berjumlah 7 orang. Namun dikarenakan jumlah beban yang berat maka tepat di bibir DAM prahu tersangkut. Namun dapat diatasi dengan memberi beban pada bagian depan yaitu awak yang duduk di belakang bergeser sedikit maju kedepan dan.....booooooommm......perahu dapat menuruni curamnya dam dengan ketinggian anatar 2,5 - 3 M. serentak pekik teriakan gadis-gadis yang msih duduk di bangku kuliah itu terdengar seiring suara gemuruh jeram. Awalnya dulu ketika kita survey pertama dan kedua ketika melewati dam ini kami portaging perahu karena masih was-was dengan resikonya. Kembali kita mengarungi sungai dan perlu kita ketahui setelah melewati rest area penampang sungai sudah mulai lebar tak jarang kita menemui arus flat yang cukup panjang. Tentunya fisik dan mental diuji ketika kita melewati flat yang panjang ini. Meski demikian jeram - jeram besar masih bisa kita temui. Justru di arus yang cukup tenang ini tim putri kembali digembleng untuk enduren mendayung dan menjajal ketahanan fisik untuk menghadipi kejuaraan. Jika kita bisa memilih waktu yang tepat untuk mengarungi Sungai Progo via Kandangan Temanggung maka sebuah sensasi pengarungan yang memuaskan akan kita dapat bahkan menjelang finishm jika debit air tinggi kita akan menikmati jeram yang sangat panjang hampir kurang lebih 600M dengan penampang sungai lebar dan standing wave yang tidak terlalu tinggi sehingga cukup mudah dan menyenangkan untuk dilalui. Dan setelah itu barulah kita sampai di finish di jembatan Progo akses menuju Windusari Magelang. Pukul 15.00 kami sampai di finish. sekitar 20an Km dengan waktu tempuh 4,5 jam pengarungan cukup memuaskan dan menguras tenaga. Namun semangat tak pernah usai karena kami pasti akan menjamahi kembali hulu Sungai Progo di lain waktu.
Semoga pengarungan ini bermanfaat bagi river guide Mendut Rafting untuk mengasah ktrampilan ber arung jeram dan bermanfaat bagi Tim Putri FAJY untuk mendapat hasil terbaik di Kejuaraan Arung Jeram (R6) Tingkat Nasional Ciberang Open 2011. Untuk Tim Putri FAJY Tetap Semangat!!! "GLORY and VICTORY!!!!!"
Tim Putri FAJY dan Tim Sukses nya...Hahaha

Senin, 07 Maret 2011

Fun Rafting Flexi area Jogja-Kedu


Minggu, 6 Maret 2011 pukul 08.00 beberap mobil jenis avanza dan xenia dengan branding Produk Telkom memasuki Pelataran Kampoeng Ulu Resto di Jln. Raya Borobudur, KM.02 Muntilan. Mereka adalah karyawan Telkom Flexi area Jogja-Kedu bagian Customer Service yang akan berarung jeram di Sungai Elo dengan dipandu oleh Kami (Operator Arung Jeram Mendut Rafting). Sesampainya di Kampoeng Ulu Resto seluruh peserta langsung mempersiapkan diri untuk ber arung jeram. Sementara itu bapak Nur Yamin sebagai koordinator kegiatan tersebut memaparkan kepada pihak kami tentang konsep pengarungan yang diinginkan untuk karyawan Telkom Flexi.


Setelah semua peserta siap kami memberikan sedikit pengarahan tentang teknis pengarungan dan nilai-nilai edukatif yang terkandung dalam olah raga arung jeram seperti kerja sama tim, kompetisi yang sportif ,  dan mematuhi instruksi dari satu orang leader. Tentunya harapan setelah kegiatan arung jeram ini para peserta dapat mengaplikasikan nilai - nilai tersebut dalam dunia kerja mereka.
Sekitar pukul 09.00 kami dibantu dari pihak Telkom Flexi membagi kelomok yang berjumlah 53 orang dibagi dalam 10 (10 prahu) kelompok secara acak. Setelah kelompok terbentuk maka kami berangkatkan menuju start point pengarungan Sungai Elo di Desa Blondo Magelang. Tiba di start point pukul 09.15 dan langsung diberikan safety talk dari River Guide Leader. Akhirnya pukul 09.30 Pengarungan dimulai dengan jumlah 10 prahu untuk peserta dan 1 prahu Rescue.


Selama pengarungan kami suguhkan beberapa games seperti spin dan memotong arus up stream. Untuk games spin ini peserta dalam 1 prahu harus berdiri di tabung perahu dan tangan saling berpegangan, kemudian river guide akan memutar perahu 360 derajat secara terus menerus, maka jika tidak seimbang mereka bisa terjatuh di air. Tentunya tak banyak yang bisa bertahan dengan saling menjaga kesimbangan seluruh awak. 1 orang terjatuh maka yang lainnya pun akan ikut terjatuh. Kemudian setelah sampainya di rest area (pertengahan pengarungan) peserta kami siapkan hidangan jajanan tradisional dan kelapa muda untuk menghilangkan dahaga dan beristirahat sejenak. Setelah cukup menikamti jajanan tradisional dan kelapa muda kami berikan games memotong arus yang berjeram. Untuk permainan memotong arus sebenarnya ini adalah tekhnik bagi profesional arung jeram untuk melakukan penyelamatn bagi korban yang terdampar disebrang sungai. Jika angle prahu tidak tepat dan dayungan awak tidak kuat dan kompak maka perahu tidak akan mampu menembus derasnya arus yang berjeram. Lagi - lagi ada yang terjatuh. tentunya ini menambah sorak sorai dan tawa bagi rekan-rekan yang lainnya. Meski nampak terkuras energinya untuk games memotong arus tapi semangat untuk melanjutkan pengarungan menuju finish point masih tinggi. Pukul 12.10 Tibalah mereka di finish point desa Mendut Magelang. Kurang lebih 2,5 jam ber arung jeram tak menghilangkan senyum, tawa dan canda para peserta arung jeram dari Telkom Flexi. Kembali kami bawa peserta menuju ke Kampoeng Ulu resto untuk memberihkan badan dan menikmati makan siang dengan iringan musik organ tunggal.


Setelah makan siang seluruh peserta yang sebagian besar adalah bagian Customes Service Telkom Flexi mendapta pengarahan dari pihak management pelayanan pelanggan untuk peningkatan pelayanan pelanggan. Tentunya tidak terjadi komunikasi yang searah justru dari pihak management juga membuka saran dan kritik dari para customer service guna kemajuan pelayanan terbaik terhadap pelanggan. Hingga pukul 15.00 seluruh peserta menandatangani Resolusi untuk mewujudkan Jogja daerah Istimewa Flexi 2011. 
Kami dari Mendut Rafting mengucapkan terimakasih Kepada Telkom Flexi area Jogja-Kedu atas kepercayaannya terhadap kami untuk memandu acara gathering dan arung jeram di Sungai Elo Magelang. Kami juga mohon maaf jika pelayanan kami kurang memuaskan atau ada yang kurang berkenan, dan tentunya kami berharap di lain waktu kita bisa bekerjasama kembali. Semoga dengan arung jeram yang kita lakukan menjadi pemupuk semangat kerja untuk mewujudkan program dari Telkom Flexi "JOGJA DAERAH ISTIMEWA FLEXI 2011"


Sabtu, 12 Februari 2011

Arung Jeram...Tetap Aman, Jika...............


Akhir-akhir ini dunia arung jeram kembali dihebohkan lagi dengan kecelakaan arung jeram. Setelah tahun 90'an hampir tdak ada lagi kecelakaan arung jeram hingga mengakibatkan meregangnya nyawa para penggiatnya. Standart safety procedure sudah diterapkan bagi semua penggiatnya baik dari kalangan organisasi pecinta alam maupun operator komersial arung jeram. Lalu mengapa kecelakaan ini masih terjadi..??. Sebuah pertanyaan besar bagi para penggiat arung jeram pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya.
Tetap ceria meski kesangkut batu di Sungai Elo Magelang

Arung jeram sebenarnya adalah olaha raga yang amat menyenangkan anmun bisa berbalik mnjadi amat berbahaya ketika kita tdak mematuhi beberap safety prosedure yang ada tentunya bisa berkibat fatal. Maka jangan sampai lengah ataupun menyepelekan hal-hal sekecil apapun. Mungkin sedikit tips bagi anda yang ingin berarung jeram.

1. Tentukan Sungai yang menurut anda aman untuk diarungi.
Tidak semua sungai cocok untuk berarung jeram. Ada sungai yang memiliki grade ataupun tingkat kesulitan yang tinggi namun ada pula sungai yang mempunyai grade rendah atau tingkat kesulitan yang rendah atau medium. Ukur kemampuan anda dan pengalaman anda di bidang arung jeram. Jika anda masih pemula silahkan pilih sungai yang memiliki grade rendah atau medium. Antara Grade I - III semisal Sungai Elo Magelang (Grade I-II), Sungai Progo Atas Magelang (Grade II-III) atu Sungai Serayu Boja Banjarnegara (Grade II-III) dan beberapa sungai lain di Jawa Barat seperti Citarum, Citarik, Palyangan dan sebagainya. Kalau di Jawa Timur Sungai Kromong Mojokerto, Pekalen Probolingga, Kasembon Malang dsb.
Namun jika anda sudah berpengalamn dan mempunyai kemampuan fisik yang prima anda bisa memilih grade yang lebih tinggi di grade III - V seperti di Progo Bawah DIY - Jawa Tengah.

2. Perhatikan Cuaca.
Jika anda hendak melakukan arung jeram pilihlah cuaca yang pas. Musim hujan ataupu kemarau sebenarnya semua bisa pas. Tinggal kita lihat karakteristik sungainya. Ada sungai yang ketika musim penghujan dia bisa mencapai grade III atau medium bahkan bisa hingga melonjak menjadi grade V. Ada juga sungai yang ketika musim penghujan masih stabil di level II - III jadi masih tetap aman. Namun ada pula yang ketika musim kemarau sungainya jadi kering atau alirannya sangat kecil sehingga tidak bisa dilalui.

3. Carilah informasi tentang Sungai yang anda pilih dari sumber yang terpercaya.
Jika anda akan melakukan pengarungan silahkan menghubungi operator di sungai tersebut untuk mencari informasi tentang karakteristik sungai ataupun untuk penyesuaian jadwal pengarungan. Hal ini juga berlaku bagi anda yang aktif di organisasi pecinta alam atau penggiat alam bebas. Minimal untuk memeberitahu kepada operator yang lebih berpengalaman dan tahu kondisi medan supaya anda akan mendapat informasi teraktual tentang kondisi sungai saat ini.

Pemandu sebelum melakukan pengarungan pasti akan memberikan safety talk ataupun breefing untuk melakukan pengarungan Mereka akan menjelaskan tentang alat-alat yang akan digunakan untuk pengarungan dan bagimana menggunakannya. Selain itu juga akan menyampaikan larangan-larangan yang bisa menyebabkan kecelakaan saat pengarungan. Kadang operator juga berhak menghentikan pengarungan atau memindah jalur bahkan lokasi pengarungan karena memperhitungkan kondisi alam yang tidak memungkinkan yang bisa mengakibatkan kecelakaan. Jangan bersikeras untuk tetap memilih jalur yang sudah direncanakan dengan berdalih "TANTANGAN" atau "Kami Bukan Penakut".

safety talk sebelum pengarungan dimulai

5. Jangan Takut Secara Berlebihan
Rasa takut ketika sedang berarung jeram kadang malah bisa menjadikan pemicu terjadinya kecelakaan. Semisal karena saking takutnya...ketika pemandu menginstruksikan untuk mendayung penumpang justru menhentikan dayungan dan malah berpegangan tali pada perahu. Akibatnya perahu tidak memiliki tambahan daya dorong dan ketika terkena jeram yang besar bisa mngakibatkan perahu terbalik atau tersangkut di batu. Percayakan pada pemandu akan keselamatan anda dengan mematuhi aba-aba darinya.

pemandu siap menolong anda jika terjadi trouble

6. Jangan Merasa paling berpengalaman dan paling berani.
Biasa terjadi pada sebuah rombongan dalam satu prahu jika ada satu orang yang pernah melakukan pengarungan terkadang dia malah memberi instruksi yang berlawanan dengan pemandu. Akibatnya sekenario untuk melewati jeram yang sudah direncanakan oleh pemandu bisa gagal dan bahkan bisa mengakibatkan hal yang fatal. Sebagai catatan ketika anda sudah berada di prahu hanya ada satu komando yang hrus dipatuhi yaitu dari pemandu atau river guide. Mereka sudah dilatih dan berpengalaman untuk mengatur dan membuat sekenariao melintasi jeram supaya tetap aman dan menyenangkan.

7. Usahakan "LUCK" ada pada anda.
Faktor inilah yang terakhir harus kita miliki. Keberuntunga...Setelah semua safety procedure sudah kita jalankan dan tekhnik yang kita lakukan sudah benar terkadang kita masih menemui masalah dalam pengarungan. Maka supaya keberuntungan itu selalu berpihak kepada anda alangkah baikanya sebelum pengarungan dimulai berdoalah kepada Tuhan YME agar memberikan keselamatan kepada kita semua supaya pengarungan anda berjalan aman, nyaman dan menyenangkan.

Sekedar untuk wacana ringkas bahwa arung jeram tetapalah aman, nyaman dan menyenangkan, ketika anda mematuhi safety procedure yang sudah ditetapkan.

Direktori Indonesia - Indonesian free listing directory, SEO friendly free link directory, a comprehensive directory of Indonesian website.

Rabu, 09 Februari 2011

Teknik Dasar Arung Jeram I

Berbagai persiapan sbelum pengarungan (LATGAB FAJY)

Arung Jeram adalah olahraga yang dilakukan di sungai yg berarus deras dan berjeram dengan menggunakan prahu karet. Selain itu setiap awak yg berjumlah rata-rata 6 orang dan 1 orang leader atau sring dikenal dengan istilah skipper. Setiap awak diwajibkan mengenakan alat-alat pengaman seperti pelampung, helm, dan juga dayung. Bahkan lebih dianjurkan lagi dalam 1 team membawa peralatan penyelamatan yaitu throwbag(tali lempar) atau body flip. 
Masing-masing alat memiliki kegunaan dan cara penggunaan yg baik dan benar. Untuk itu diperlukan pengarahan tentang pengenalan cara penggunaan alat dan teknik-teknik ketika berarung jeram. Ok....mungkin sekilas kami akan sedikit berbagi dengan anda tentang teknik-teknik dasar berarung jeram
A. Teknik Dayungan
Ada 3 bagian dayung yaitu T Grip (pegangan berbentuk Huruf T), batang, dan Blade. Cara memegang dayung jika anda duduk di sisi kiri prahu, genggam T grip dengan tangan kanan anda dengan cara meletakkan keempat jari diatas bagian horisontal dan ibu jari di bagian bawahnya. Kemudian tangan kiri memegang bagian batang tepat di tengah-tengahnya. Teknik ini berfunsi untuk memaksimalkan power dan menjaga keamanan ketika mendayung agar controling dayungan lebih baik.
Ada beberapa teknik dayungan yang masing-masing kegunaannya berbeda beda.
  • Dayung Maju Yaitu ayun atau dorong dayung ke depan, kemudian masukkan blade ke air (hingga 1/2 dari blade masuk) kemudian tarik kebelakang. Hendaknya ketika mengayunkan blade ke depan posisi tangan juga lurus kedepan dan saat menarik gunakan otot pinggang saat menariknya. Dayung maju ini berfungsi untuk menambah kecepatan laju prahu.
River guide Mendut Rafting dan Noars di Pekalen Jawa Timur

  • Dayung Mundur : Dayung mundur ini kebalikan dari dayung maju, yaitu tarik dayung kebelakang diatas permukaan air kemudian masukkan blade kedalam air dan dorong kedepan hingga tangan lurus ke depan. Dayung mundur inti berfungsi untuk menahan laju prahu atau berjalan mundur jika dibutuhkan.
  • Dayung Tarik : Dayung tarik ini ada 2 macam yaitu "Kanan Tarik" dan "Kiri Tarik". Kanan Tarik yaitu awak prahu yang duduk di sisi kanan prahu melakukan dayungan kearah prahu. Caranya raihlah jangkauan dayungan ke arah luar prahu sejauh mungkin,arahkan blade ke arah sisi prahu. Masukan blade ke air dan tarikalah ke arah prahu. Dayungan kanan tarik ini berfungsi untuk memberikan efek prahu bergeser ke kanan atau menahan prahu agar tdak terbawa arus ke kiri. Kiri Tarik kebalikan dari kanan tarik dengan cara awak prahu yang ada diseblah kiri melakukan cara yang sama seperti kanan tarik. Dayungan kiri tarik ini berfungsi untuk memberikan efek prahu bergeser kekiri atau menahan prahu agar tidak terbawa arus kearah kanan.
Perhatikan awak prahu yang ada diseblah kanan,
mereka sedang mlekukan dayungan kanan tarik tepat di belokan sungai ke kiri.
Ini dilakukan supaya prahu tidak terbawa arus yang menabrak tebing
di sisi kiri badan sungai. (foto:mapala unisi Latgab lanjut FAJY)

  • Dayung Pancung. Dayungan yang biasa dilakukan oleh para pendayung depan apabila ingin melakukan manuver perahu. Jika perahu ingin berbelok kekiri maka maka pendayung yang ada disebelah kan depan melakukan dayungan dari depan perahu ditarik hingga ke samping kanan prahu, jalur lintasan dayungan menyerupai huruf "C". Sebaliknya jika prahu ingin berbelok ke kanan, pendayung yang ada di sebalah kiri depan melakukan dayungan dari depan perahu ditarik hingga ke samping kiri prahu. Teknik dayungan ini biasa dilakukan untuk manuver scara cepat guna menghindari hambatan seperti batu atau pilow.
B. Morfologi Sungai                                                                                                                                  Pengetahuan tentang karakteristik sungai yang terdiri dari bentukan sungai, lebar penampang sungai, arus dan bebagai element yang ada di sungai tersebut seperti batu-batuan ataupun hambatan lainnya. Hal ini bertujuan untuk mendukung teknik pembacaan jeram ataupun arus sehingga kita bisa mempersiapkan antisipasi dengan teknik-teknik khusus. Beberapa istilah morfologi sungai yang sering kita temui antara lain :


           1. Arus Utama (Mainstream)  
Arus yang paling besar diantara arus-arus yang lain jika terdapat banyak arus. Pada aliran sungai yang lurus arus utama biasanya ada di tengah sungai. Pada belokan ke kanan arus utama ada pada bagian kiri luar belokan dan menabrak dinding sungai jika terdapat tebing dan biasanya terdapat “undercut” pada dinding sungai yang ditabrak oleh arus utama tersebut. Dan sebaliknya pada belokan ke kiri arus utama ada pada bagian kanan luar belokan
          2. Gelombang Berdiri (Standing Wave) 
Arus yang paling besar diantara arus-arus yang lain jika terdapat banyak arus. Pada aliran sungai yang lurus arus utama biasanya ada di tengah sungai. Pada belokan ke kanan arus utama ada pada bagian kiri luar belokan dan menabrak dinding sungai jika terdapat tebing dan biasanya terdapat “undercut” pada dinding sungai yang ditabrak oleh arus utama tersebut. Dan sebaliknya pada belokan ke kiri arus utama ada pada bagian kanan luar belokan

Haystack bisa berakibat demikian
                                                                    
3. Arus Balik (Back Curling)   
 Suatu arus yang berputar keatas (vertical) dengan sendirinya karena adanya perubahan bidang jatuh yang cukup drastis setelah arus melewati rintangan/batu (hole) atau patahan sungai/dam (hydraulic) atau kemiringan dasar sungai yang cukup terjal (back curling). Arus balik jika ukurannya besar dapat membalikkan perahu jika perahu masuk miring atau menjatuhkan awak perahu yang kuda-kudanya tidak kuat (refleknya tidak bagus). 

                                                                                            

4. Pusaran Air (Eddies)  
Eddies adalah dimana air berhenti atau mengalir ke hulu (up stream) secara horizontal yang terjadi karena adanya arus yang menabrak rintangan (batu/benda-benda lain) dan arus tersebut tidak dapat melewati rintangan itu sehingga terjadi kekosongan atau kekurangan air serta perbedaan tekanan air yang mengakibatkan air dari arah lain akan mengalir ke atas (up stream) untuk menyamakan permukaan dengan daerah lain. Eddies berfungsi untuk tempat berhenti (stop), mengurangi kecepatan (rem) dan menolong untuk membelokkan perahu (manuver). 


  
5. Hole
Hole adalah permukaan air yang berbentuk lobang dan ada sirkulasi air dibelakang lobang tersebut. Hole terbentuk karena arus yang melintasi suatu rintangan dan mengakibatkan terjadinya terjunan air. Terjunan air akan membentuk sirkulasi air dan permukaan air terlihat seperti lobang. Hole yang terlalu besar akan sangat berbahaya karena bisa membalikkan perahu atau perahu akan tertahan di hole tersebut. Hole yang sangat besar dan sirkulasi air dari segala arah disebut toilet bowl, karena bentuk dan sifat fisikanya seperti air kloset sewaktu di-flushing. Hole ini sangat berbahaya, karena perahu atau awaknya yang terjatuh dan terperangkap didalamnya sangat sulit dikeluarkan. Apabila tidak terlalu besar, hole berfungsi untuk mengurangi kecepatan (rem), membantu manuver serta sangat bagus untuk dilintasi dan bisa juga untuk permainan seperti surf boat.

Perahu terjebak hole, sebagian badan perahu sperti tenggelam

6. Pillow
Jika permukaan bebatuan dekat dengan permukaan air, maka sebagian dari arus sungai yang bergerak ke arah hilir akan menaiki bebatuan ini dan melewati bagian atasnya serta membentuk “benjolan air” yang disebut pillow. Pillow juga dapat menahan gerak perahu baik di flat maupun di jeram.
7. Arus Belokan (bends)
Pada belokan sungai arus yang cepat dan aliran yang dalam (arus utama) terdapat pada lingkaran luar belokan sungai, hal ini diakibatkan oleh adanya kekuatan sentrifugal, sehingga aliran permukaan yang lebih cepat mengarah dan menumpuk sepanjang tepi belokan bagian luar. Dan aliran arusnya lebih sempit dari bagian dalam dan alternatif untuk melaluinya sebaiknya pada bagian dalam. Perahu yang terlanjur masuk aliran bagian tepi luar belokan kemungkinan akan menabrak dan terhempas.

8. Lidah Air (Tongue of Rapid)  
Jika dua alur yang terhambat batu dan membentuk huruf “V” yang mengarah ke hilir akan terbentuk lidah air. Bila terdapat lebih satu lidah air maka yang terbesar merupakan arus utama yang sebaiknya dipilih. Biasanya lidah air diikuti oleh gelombang berdiri.

9. Batuan (boulders, stoppers)  
Letak batuan atau tonjolan batu yang ada di sungai yang tidak beraturan akan mengakibatkan turbulansi aliran sungai. Disamping itu letak batuan yang tidak beraturan akan menyulitkan dalam melakukan pengarungan terutama dalam manuver. Banyaknya batuan yang ada di sungai akan mengakibatkan laju perahu terhambat, perubahan arah perahu yang tidak dikehendaki, bahkan dapat berakibat perahu tersangkut ( Wrap / Entrapment ).

Aliran yang dangkal dipenuhi batu membuat prahu tersangkut

10. Penyempitan Penampang Sungai (Bottle Neck)
Adanya penyempitan lebar penampang sungai menyebabkan arus menjadi lebih cepat. Hal ini juga menyebabkan laju perahu lebih cepat dari yang dikehendaki. Sehingga jika setelah ada penyempitan ada suatu hambatan akan menyulitkan pengarungan.

11. Pendangkalan sungai (shallows)  
Jika penampang sungai melebar akibatnya akan membuat permukaan air menjadi turun. Jika terjadi pendangkalan yang dapat menyulitkan dalam pengarungan, maka yang perlu diingat adalah permukaan air dengan ombak yang besar menunjukkan aliran sungai yang dalam.

12. Hambatan (Strainer)  
Hambatan yang dimaksud adalah suatu rintangan yang terjadi karena adanya pohon tumbang yang menghalangi/melintang di atas aliran sungai. Keadaan ini perlu dihindari dalam pengarungan, karena menyebabkan perahu akan tersangkut pada hambatan tersebut.

13. Undercut (Lobang Maut)  
Merupakan suatu bentukan yang terjadi karena terkikisnya dinding sungai hingga membentuk rongga. Arus yang mampu membentuk rongga ini biasanya sangat kuat sehingga jika perahu melewati arus ini akan menyebabkan awak perahu terbentur dinding sungai atau perahu akan terbalik dan terjebak dalam rongga. Undercut sebisa mungkin untuk dihindari, karena undercut adalah “ Momok “ yang paling menakutkan dalam kegiatan arung jeram. Mau simulasi renang di undercut..??..."Mboten....Maturnuwun (tidak...terimakasih)"




 Pengetahuan tentang morfologi sungai ini sangat berkaitan erat dengan factor keamanan dan keselamatan serta kenyamanan dalam pengarungan, karena dengan memahami karakteristik sungai dengan baik maka para pelaku kegiatan arung jeram akan mengetahui titik-titik bahaya dari bentukan-bentukan sungai yang dapat mengakibatkan terjadinya bahaya terutama bahaya yang disebabkan oleh factor alam (sungai). Sehingga dengan demikian kita dapat berusaha untuk menghindari bahaya yang mungkin dapat mengancam keselamatan kita.

C. Perlengkapan Yang Digunakan Saat Berarung Jeram.
Perlenkapan atau pun perlatan untuk arung jeram dapat digolongkan mnjadi 2 yaitu peralatan pribadi dan peralatan kelompok / tim. Peralatan pribadi adalah peralatan yang digunakan oleh masing-masing orang. Peralatan kelompok adalah perlatan yang digunakan ntuk satu tim arung jeram. 
Perlatan Pribadi anatara lain  :
Dayung, 
tentunya ini berfungsi untuk mendayung dan termasuk peralatan vital yang harus ada saat pengarungan.Jika dalam satu tim jumlah dayung tidak sesuai dengan jumlah awak atau kurang maka bisa membahayakan tim. Kecuali untuk keperluan dokumentasi bisa jadi kameraman tidak membawa dayung. Tapi ini hanya berlaku di sungai grade I - II. 

Pelampung,
Jelas fungsinya untuk mengapungkan kita jika kita terjatuh di air dan membantu bagi orang yang tidak bisa berenang. Pelampung yang baik adalah pelampung yang dapat mengpungkan beban max 150 Kg. Meski anda sudah mahir berenang, ataupun anda pernah mudik dari P. Jawa - Kalimantan berenang tetap saja pelampung ini hukumnya wajib dikenakan ketika anda sedang berkegiatan arung jeram. Bahkan saat istirahat ditepian sungai jika jarak anatar anda dengan bibir sungai tidak lebih dari 2 M maka pelampung harus tetap dikenakan. Mengapa mengenakan pelampung itu wajib..?karena jika anda terjatuh skalipun anda mahir berenang dengan kondisi sungai yang berbatu sangat memungkinka bisa mencederai anda dan mengurangi kemampuan berenang anda. Maka pelampung akan tetap mengapungkan anda.


Helm, 
berfungsi untuk melindungi kepala anda dari benturan batu, tebing ataupun ranting/batang pohon yang menjorok kesungai. Helem yang direkomendasikan untuk arung jeram adalah helem yang berbahan dasar dri plastik bukan fiber.


Body flip,
adalah alat untuk membalikkan perahu. Alat ini terdiri dari carabinaer dan weebing.


Spatu/Alas kaki, 
sebaiknya ketika anda berarung jeram gunakanlah alas kaki yang ringan, simple dan tidak mudah lepas ketika berenang.



Pakaian, 
gunakanlah pakaian yang mudah kering dan simple. kami sarankan tidak menggunakan celana jeans karena jika terkena air akan menyulitkan anda bergerak. Bagi wanita juga tidak direkomendasi kan menggunakan rok.
 
Survival Kit
sebuah kotak yang berisi peralatan-perlatan survival seperti jarum jahit, benang, garam, gula merah, cutter atau pisau lipat, obat pribadi, obat anti biotik, korek api, senter. Survival kit ini dibawa untuk mengantisipai ketika anda mengalami kecelakaan di saat pengarungan dan anda terpisah dari rombongan. Ketika anda terdampar di pinggiran sungai dan berada di hutan alat ini sangat berguna. Namaun tentunya ini biasa dibawa ketika kita mengarungi sungai yg cukup panjang dan lebih dari 1 hari.


Peluit, 
berfungsi sebagi alat komunikasi berupa signal.
 
Obat pribadi,
bagi anda yang mengidap penyakit khusus silahkan bawa obat pribadi anda.

Aksesoris seperti kacamata dan topi
selain biar keren tentunya akan melindungi dari teriknya matahari.

Biar keren dan melindungi mata (narsis)
Peralatan tambahan (pisau lipat,dll)  
ketika kita berarung jeram di medan yang sulit kadang diperlukan juga peralatan tambahan seperti pisau sebagai alat pendukung rescue.

Peralatan Tim Anatara lain :
Perahu, 
Perahu yang saat ini sering digunakan untuk arung jeram yaitu jenis self beilling yaitu bagian bawah atau floor berisi udara dan bersekat dan di kanan kirinya terdapat lobang - lobang untuk sirkulasi air yang masuk dari atas. Perahu yang kita gunakan ada 2 jenis bahan dasarnya yaitu PVC dan Hypalon. Jangan sekali-sekali anda menduduki perahu ketika berada di darat karena bisa mengurangi umur perahu. Sebaiknya perahu juga jangan diletakkan ditempat yang langsung terkena matahari karena udara didalam tabung akan memuai dan menggeser atau melepaskan sekat-sekat perahu dan akhirnya....."cooooooosssssssssss"...perahu bocor.


Drybag,
Sebuah kantong kedap air yang berfungsi untuk membawa peralatan ataupun logistik pengarungan.


Pompa, 
Pompa bisa dibawa ketika kita melakukan pengarung dengan trek panjang . Pompa ada dua jenis yaitu pompa injak dan hand pump

Throwbag,
Adalah tas kecil yang berisi tali sepanjang kurang lebih 15 M. Fungsinya sebagai peralatan rescue. Tas berisi tali ini bisa kita lemparkan untuk menolong orang yang hanyut caranya pegang salah ujung tali yang tidak disimpul dengan tas kemudian tangan yang satunya melempar dengan sekuat tenaga ke arah swimmer atau korban.

Logistik pengarungan,
Tak kalah penting, alangkah baiknya ketika anda berarung jeram bawalah makan ringan dan minuman untuk cadangan suply energi.
Repair Kit
Ketika kita melakukan pengarungan dengan jarak yang jauh kita sebaiknya membawa repair kit yang berisi lem prahu, bahan prahu untuk menambal, amplas, jarum, benang, gunting.

Alat Pemetaan atau Navigasi.
Ketika kita melakukan expedisi (ehm...monggo yong sudah penah expedisi saya minta tambahan referansi..hehe) ada baiknya membawa peta dan peralatan nafigasi guna membantu kita dalam ormed atau scouting.

Dengan pengetahuan ini, anda bisa mempersiapkan diri untuk melakukan pengarungan yang aman dan nyaman. Ada beberapa point diatas yang baku harus ada atau harus dilakukan namun ada pula beberapa yang mungkin bisa dikesampingkan  atau lebih tepatnya melihat kondisi dan lokasi pengarungan. Tentunya sebelum anda mengarungi sungai anda sudah mengantongi informasi tentang sungai tersebut baik dari operator lokal atau pun hasil survey lewat jalur darat. 
Selain kami melayani jasa wisata arung jeram, kami juga melayani jasa penyampaian materi teknik arung jeram baik untuk kalangan penggiat alam bebas ataupun instansi pemerintah dan swasta jika diminta.
Ulasan kali ini kami cukupkan samapi di perlengkapan pengarungan dan untuk selanjutnya kami akan posting tentang teknik penyelamatan.

"BERARUNG JERAMLAH DENGAN AMAN UNTUK SEBUAH PETUALANGAN YANG SEMPURNA"

Contact Person : 
Agung : 08170430069
Rosyid : 081328647923